Monday, February 16, 2009

Anti Krisis?

Banyak orang berkata, tapi belum bisa terbuktikan, bahwa bank syariah pasti selamat dari krisis finansial global yang dimulai dari Amerika. Yang kita tahu, bank syariah berdiri di sebuah negara dan karenanya terkait dengan kondisi ekonomi negara itu. Artinya suatu masalah terjadi pada ekonomi negara itu, pasti bank syariahnya akan terbawa juga.

Faktor lain yang diperkirakan mendekatkan bank syariah ke pusaran krisis adalah karena produk-produknya tidak lain produk perbankan biasa. Ia hanya mengubah nama produk dan beberapa kondisi dalam perjanjian. Jika para ulama membela bank syariah dengan menyatakan bahwa kondisi yang ada dalam negara ini belum mengizinkan penerapan bank syariah secara ideal, saya kira itu soal lain. Yang kita lihat hari ini, bank syariah tidak lebih dari sebuah bank biasa, dengan batasan-batasan yang lebih banyak dari Bank Indonesia.

Jika pada krisis tahun 1998 bank syariah selamat, itu karena bank itu tidak diizinkan bermain di valas, dan modalnya kuat. Toh akhirnya dia nyaris kolaps juga. Jika tidak ada dana masuk dari IDB pada tahun 1999, dia juga mungkin masuk program rekap seperti bank konvensional.

Tidak ada pretensi apapun dari tulisan ini kecuali bahwa jika klaim bank syariah bertahan dari krisis itu benar, pertanyaannya, bank syariah yang seperti apa? Apakah seperti yang dipraktekkan di Indonesia, atau lain?
Wallahu A'lam

Unanimous

1 comment:

  1. Komentar ini saya post dari sebuah email yang masuk ke address saya. Posting ini mengawali pemindahan tulisan2 dari blog pribadi saya di cecepmh.blogspot.com
    Semoga komentar ini menjadi bahan pemikiran dan dorongan buat para praktisi dan regulator di perbankan syariah.
    Mohon maaf bila tidak berkenan

    ReplyDelete